iPhone 5S dan 5C, bagaikan Langit dan Bumi
Produk smartphone terbaru dari
Apple, yaitu iPhone 5S dan 5C sepertinya sudah tak asing lagi bagi Anda.
Namun siapa sangka, perilisan dua handset unggulan dari Apple secara
bersamaan ini ternyata menghadirkan kisah yang unik.
Dilahirkan bersama pada tanggal 10 September lalu, ternyata iPhone 5S lebih menarik ketimbang iPhone 5C.
iPhone 5S terbukti lebih diminati para konsumen, hingga baru-baru ini smartphone yang dilengkapi dengan teknologi sensor sidik jari tersebut mengalami peningkatan jumlah produksi hingga 75 persen, seperti yang dilansir Geeky Gadgets (20/10).
Peningkatan jumlah produksi ini adalah bukti bahwa permintaan pasar terhadap iPhone 5S sangat tinggi sehingga Apple harus menambah stock smartphone tersebut untuk memenuhi pasar.
Hal berbeda justru diterima oleh 'kembaran iPhone 5S', yaitu iPhone 5C. Smartphone ini sepertinya harus menerima nasibnya yang kurang beruntung dibanding iPhone 5S. Beberapa waktu lalu, Apple memutuskan vonis pada iPhone 5C untuk dipotong jumlah produksinya. Hal ini disebabkan oleh rendahnya permintaan pasar untuk iPhone 5C. Pemotongan jumlah produksi ini cukup mengejutkan, yaitu hingga 50 persen.
Analis memprediksi Apple terlalu berlebihan dengan menyebut iPhone 5C adalah perangkat murah, sehingga konsumen terlalu bersemangat menyambut hadirnya handset ini. Namun, setelah dirilis iPhone 5C justru dibanderol dengan harga yang cukup tinggi. Kontan saja, banyak pelanggan Apple yang kecewa dengan hal tersebut.
Spesifikasi yang diusung oleh iPhone 5C juga tergolong standar. Casingnya terbuat dari plastik dan memiliki banyak pilihan warna. Bukannya semakin diminati dengan konsep warna-warni, iPhone 5C justru dituduh sebagai smartphone yang merusak citra Apple sebagai perusahaan 'mewah'.
Perbedaan nasib antara iPhone 5S dan 5C ini bagaikan langit dan bumi. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa pengguna Apple tidak terlalu memikirkan masalah harga, melainkan kualitas, fitur dan kecanggihan.
Dilahirkan bersama pada tanggal 10 September lalu, ternyata iPhone 5S lebih menarik ketimbang iPhone 5C.
iPhone 5S terbukti lebih diminati para konsumen, hingga baru-baru ini smartphone yang dilengkapi dengan teknologi sensor sidik jari tersebut mengalami peningkatan jumlah produksi hingga 75 persen, seperti yang dilansir Geeky Gadgets (20/10).
Peningkatan jumlah produksi ini adalah bukti bahwa permintaan pasar terhadap iPhone 5S sangat tinggi sehingga Apple harus menambah stock smartphone tersebut untuk memenuhi pasar.
Hal berbeda justru diterima oleh 'kembaran iPhone 5S', yaitu iPhone 5C. Smartphone ini sepertinya harus menerima nasibnya yang kurang beruntung dibanding iPhone 5S. Beberapa waktu lalu, Apple memutuskan vonis pada iPhone 5C untuk dipotong jumlah produksinya. Hal ini disebabkan oleh rendahnya permintaan pasar untuk iPhone 5C. Pemotongan jumlah produksi ini cukup mengejutkan, yaitu hingga 50 persen.
Analis memprediksi Apple terlalu berlebihan dengan menyebut iPhone 5C adalah perangkat murah, sehingga konsumen terlalu bersemangat menyambut hadirnya handset ini. Namun, setelah dirilis iPhone 5C justru dibanderol dengan harga yang cukup tinggi. Kontan saja, banyak pelanggan Apple yang kecewa dengan hal tersebut.
Spesifikasi yang diusung oleh iPhone 5C juga tergolong standar. Casingnya terbuat dari plastik dan memiliki banyak pilihan warna. Bukannya semakin diminati dengan konsep warna-warni, iPhone 5C justru dituduh sebagai smartphone yang merusak citra Apple sebagai perusahaan 'mewah'.
Perbedaan nasib antara iPhone 5S dan 5C ini bagaikan langit dan bumi. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa pengguna Apple tidak terlalu memikirkan masalah harga, melainkan kualitas, fitur dan kecanggihan.
0 komentar:
Posting Komentar